 |
| Ilustrasi |
Polewali Mandar - Meski pengumuman ujian nasional diundur hingga pukul 16.30 Wita, Senin (16/5/2011), untuk menghindari aksi konvoi kendaraan para siswa, aksi coret-coretan tetap berlangsung di sejumlah sekolah di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Larangan guru agar siswa tidak melakukan aksi coret-coretan tidak diindahkan siswa di sejumlah sekolah. Tradisi coret-coretan baju seragam seusai pengumuman UN tetap berlangsung di sejumlah sekolah. Di SMK Negeri 1 Polewali, misalnya, ratusan siswa terlibat aksi coret-coretan seragam sekolah dengan spidol dan cat semprot meski pengumuman ujian belum dilaksanakan sekolah.
Sejumlah siswa yang menggelar aksi itu mengaku optimistis bahwa mereka lulus ujian. Alasannya, mereka merasa bisa menjawab soal-soal ujian yang disodorkan panitia dalam UN tahun ini.
Wakil Kepala SMA Negeri 3 Polewali Mandar Najib mengatakan, pengumuman ujian sengaja diundur agar para siswa tidak lagi konvoi kendaraan di jalan raya. "Mereka diharapkan langsung pulang ke rumah seusai menerima surat pengumuman ujian yang akan dibagikan kepada setiap siswa," ujar Najib.
Pengumuman ujian semula akan digelar serentak di semua sekolah di Polewali Mandar pukul 9.00 Wita, tetapi diundur hingga pukul 16.30 Wita agar siswa tidak konvoi di jalan raya. Tradisi ini dinilai tidak hanya membahayakan para siswa, tetapi juga para pengguna jalan mengingat hampir setiap tahun aksi konvoi memakan korban.
Tahun ini dari 11.790 peserta ujian di Sulawesi Barat, terdapat 101 siswa yang dinyatakan tidak lulus ujian. Sebanyak 63 siswa atau 1,54 persen di antaranya berasal dari SMK. Selebihnya siswa SMA/MA dan sederajat di berbagai sekolah. Di Polewali Mandar sendiri jumlah siswa yang dinyatakan tidak lulus ujian mencapai 13 siswa dari 4.200 peserta ujian yang terdaftar di panitia.
Larangan guru agar siswa tidak melakukan aksi coret-coretan tidak diindahkan siswa di sejumlah sekolah. Tradisi coret-coretan baju seragam seusai pengumuman UN tetap berlangsung di sejumlah sekolah. Di SMK Negeri 1 Polewali, misalnya, ratusan siswa terlibat aksi coret-coretan seragam sekolah dengan spidol dan cat semprot meski pengumuman ujian belum dilaksanakan sekolah.
Sejumlah siswa yang menggelar aksi itu mengaku optimistis bahwa mereka lulus ujian. Alasannya, mereka merasa bisa menjawab soal-soal ujian yang disodorkan panitia dalam UN tahun ini.
Wakil Kepala SMA Negeri 3 Polewali Mandar Najib mengatakan, pengumuman ujian sengaja diundur agar para siswa tidak lagi konvoi kendaraan di jalan raya. "Mereka diharapkan langsung pulang ke rumah seusai menerima surat pengumuman ujian yang akan dibagikan kepada setiap siswa," ujar Najib.
Pengumuman ujian semula akan digelar serentak di semua sekolah di Polewali Mandar pukul 9.00 Wita, tetapi diundur hingga pukul 16.30 Wita agar siswa tidak konvoi di jalan raya. Tradisi ini dinilai tidak hanya membahayakan para siswa, tetapi juga para pengguna jalan mengingat hampir setiap tahun aksi konvoi memakan korban.
Tahun ini dari 11.790 peserta ujian di Sulawesi Barat, terdapat 101 siswa yang dinyatakan tidak lulus ujian. Sebanyak 63 siswa atau 1,54 persen di antaranya berasal dari SMK. Selebihnya siswa SMA/MA dan sederajat di berbagai sekolah. Di Polewali Mandar sendiri jumlah siswa yang dinyatakan tidak lulus ujian mencapai 13 siswa dari 4.200 peserta ujian yang terdaftar di panitia.
Sumber : edukasi.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar