![]() |
| Konvoi siswa merayakan kelulusan |
Jakarta - Di Makassar, seorang warga kesal karena terhalang aksi konvoi pelajar SMA yang sedang merayakan kelulusan. Dia mengacungkan pistol ke arah kerumunan siswa tersebut.
Sontak, para siswa yang juga melakukan aksi corat-coret seragam pun kaget dan memberi jalan. Warga yang mengacungkan pistol tersebut kemudian langsung kabur setelah melihat wartawan di lokasi kejadian.
Diduga karena kesal akan ulah para siswa SMA yang memblokir Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar ini, seorang warga mengacungkan pistol ke arah kerumunan siswa. Warga yang mengendarai mobil jenis minibus Grand Livina tersebut langsung kabur setelah mengetahui aksinya terekam kamera wartawan. Sebelumnya, ratusan siswa SMA di Makassar ini berkonvoi keliling kota sambil melakukan aksi corat-coret.
Aksi ugal-ugalan para siswa tersebut membuat petugas keamanan mencegat mereka karena membahayakan diri sendiri dan orang lain. Para siswa pun kocar-kacir menyelamatkan diri.
Masih di Sulawesi Selatan, para siswa SMA di Bone juga melakukan kegiatan yang sama untuk meluapkan kegembiraan atas kelulusan mereka. Kegiatan ugal-ugalan tersebut bahkan diwarnai dengan aksi robek baju di antara para siswa di salah satu SMA usai pengumuman kelulusan.
Dalam aksi di Bone, beberapa siswa terjaring petugas lalu lintas karena dianggap menganggu ketertiban umum di berbagai ruas jalan. Menurut kasat lantas Polres Bone AKP Husain, mereka terpaksa menindak tegas para siswa yang menggelar konvoi di jalan raya karena telah menganggu ketertiban lalu lintas. Selain mengamankan kendaraan mereka, polisi juga merazia sejumlah siswa yang membawa cat semprot yang akan digunakan untuk corat coret.
Pemandangan serupa terlihat di Blora, Jawa Tengah. Sekelompok siswa SMA berkonvoi dan melakukan aksi corat coret sehingga mengganggu lalu lintas. Suasana tegang terjadi ketika petugas hendak menghalau konvoi tersebut. Ratusan siswa pun berputar arah menghindari petugas kepolisian, dan kembali lagi dengan jumlah yang semakin bertambah. Petugas yang kalah jumlah akhirnya hanya membiarkan konvoi tanpa pengawalan.
Selain mengganggu ketertiban di jalan raya serta membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain, tampak di antara siswa yang mengejek siswa lain. Beruntung tidak terjadi aksi tawuran.
Sontak, para siswa yang juga melakukan aksi corat-coret seragam pun kaget dan memberi jalan. Warga yang mengacungkan pistol tersebut kemudian langsung kabur setelah melihat wartawan di lokasi kejadian.
Diduga karena kesal akan ulah para siswa SMA yang memblokir Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar ini, seorang warga mengacungkan pistol ke arah kerumunan siswa. Warga yang mengendarai mobil jenis minibus Grand Livina tersebut langsung kabur setelah mengetahui aksinya terekam kamera wartawan. Sebelumnya, ratusan siswa SMA di Makassar ini berkonvoi keliling kota sambil melakukan aksi corat-coret.
Aksi ugal-ugalan para siswa tersebut membuat petugas keamanan mencegat mereka karena membahayakan diri sendiri dan orang lain. Para siswa pun kocar-kacir menyelamatkan diri.
Masih di Sulawesi Selatan, para siswa SMA di Bone juga melakukan kegiatan yang sama untuk meluapkan kegembiraan atas kelulusan mereka. Kegiatan ugal-ugalan tersebut bahkan diwarnai dengan aksi robek baju di antara para siswa di salah satu SMA usai pengumuman kelulusan.
Dalam aksi di Bone, beberapa siswa terjaring petugas lalu lintas karena dianggap menganggu ketertiban umum di berbagai ruas jalan. Menurut kasat lantas Polres Bone AKP Husain, mereka terpaksa menindak tegas para siswa yang menggelar konvoi di jalan raya karena telah menganggu ketertiban lalu lintas. Selain mengamankan kendaraan mereka, polisi juga merazia sejumlah siswa yang membawa cat semprot yang akan digunakan untuk corat coret.
Pemandangan serupa terlihat di Blora, Jawa Tengah. Sekelompok siswa SMA berkonvoi dan melakukan aksi corat coret sehingga mengganggu lalu lintas. Suasana tegang terjadi ketika petugas hendak menghalau konvoi tersebut. Ratusan siswa pun berputar arah menghindari petugas kepolisian, dan kembali lagi dengan jumlah yang semakin bertambah. Petugas yang kalah jumlah akhirnya hanya membiarkan konvoi tanpa pengawalan.
Selain mengganggu ketertiban di jalan raya serta membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain, tampak di antara siswa yang mengejek siswa lain. Beruntung tidak terjadi aksi tawuran.
Sumber : kampus.okezone.com




0 komentar:
Posting Komentar