![]() |
Ilustrasi |
Palembang - Isak tangis mengiringi pemakaman Nurul Islamiati (20) di TPU Kandang Kawat, Palembang, Senin (30/5/2011) pagi. Nurul, mahasiswa Universitas Indo Global Mandiri Palembang, tewas dibunuh tetangganya Angga (18), pelajar Kelas 2 SMA di Palembang. Angga kalap karena cintanya ditolak.
Nurul tewas pada Minggu (29/5/2011). Awalnya, Minggu (29/05/2011) sekitar pukul 09.00 WIB. Angga, warga Jalan Ratu Sianum Lorong H Umar, Gang Abdul Karim RT 19/04 No 681 1 Ilir Ilir Timur II, Palembang, menelepon Nurul. Di telepon, dia mengaku ibunya ingin bertemu Nurul.
Nurul sempat minta ibunya, Ny Erna, menemaninya. Tapi sang ibu menolak dan meminta Nurul pergi sendiri. Sang ibu yakin tak akan ada masalah apa-apa. Nurul pun pergi ke rumah Angga yang berjarak 50 meter dari rumah orangtuanya.
Setelah 15 menit berlalu, Nurul tidak pulang juga. Ny Erna kemudian pergi menyusul ke rumah orangtua Angga. Saat sampai ke rumah orangtua Angga, Angga tampak keluar rumah sambil berteriak 'rampok, rampok'. Warga pun berdatangan ke rumahnya.
Kepada warga, Angga menjelaskan Nurul disekap perampok di lantai dua rumahnya. Namun, pengakuan ini jelas tidak diterima warga, sebab Nurul sudah terkapar tak bernyawa dengan leher luka terkena irisan pisau, sedangkan warga tak menemukan satu pun orang atau perampok di rumah tersebut.
Akhirnya, Angga pun diamankan oleh polisi. Saat diperiksa di kantor Polsek Ilir Timur II Palembang, Angga akhirnya mengaku bahwa dirinya yang membunuh Nurul. Sadis!
Nurul tewas pada Minggu (29/5/2011). Awalnya, Minggu (29/05/2011) sekitar pukul 09.00 WIB. Angga, warga Jalan Ratu Sianum Lorong H Umar, Gang Abdul Karim RT 19/04 No 681 1 Ilir Ilir Timur II, Palembang, menelepon Nurul. Di telepon, dia mengaku ibunya ingin bertemu Nurul.
Nurul sempat minta ibunya, Ny Erna, menemaninya. Tapi sang ibu menolak dan meminta Nurul pergi sendiri. Sang ibu yakin tak akan ada masalah apa-apa. Nurul pun pergi ke rumah Angga yang berjarak 50 meter dari rumah orangtuanya.
Setelah 15 menit berlalu, Nurul tidak pulang juga. Ny Erna kemudian pergi menyusul ke rumah orangtua Angga. Saat sampai ke rumah orangtua Angga, Angga tampak keluar rumah sambil berteriak 'rampok, rampok'. Warga pun berdatangan ke rumahnya.
Kepada warga, Angga menjelaskan Nurul disekap perampok di lantai dua rumahnya. Namun, pengakuan ini jelas tidak diterima warga, sebab Nurul sudah terkapar tak bernyawa dengan leher luka terkena irisan pisau, sedangkan warga tak menemukan satu pun orang atau perampok di rumah tersebut.
Akhirnya, Angga pun diamankan oleh polisi. Saat diperiksa di kantor Polsek Ilir Timur II Palembang, Angga akhirnya mengaku bahwa dirinya yang membunuh Nurul. Sadis!
Sumber : detiknews.com
0 komentar:
Posting Komentar