 |
| Korban Kecelakaan bus vs truk |
Surabaya - Polisi masih mendalami kecelakaan maut antara bus dan truk di perbatasan Madiun dan Nganjuk, Jawa Timur, teremasuk dugaan sopir bus dalam pengaruh narkoba.
Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Sam Budigusdian mengatakan pihaknya akan melibatkan Satnarkoba untuk memeriksa segala kemungkinan penggunaan narkoba oleh sopir bus Sumber Kencono.
“Kami belum bisa menduga adanya narkoba. Satnarkoba masih memeriksa sopir dengan mengecek darah dan contoh urine,” ungkap Budigusdian saat dihubungi okezone, Selasa (24/5/2011).
Namun, atas insiden kecelakan bus yang terjadi pada Minggu malam itu, Polda Jatim mengaku tidak bisa memberikan sanksi kepada perusahaan otobus (PO) Sumber Kencono.
Pasalnya pemberian sanksi kepada PO bukan menjadi kewenangan polisi. Sejauh ini, pihaknya hanya menyelidiki masalah teknis dari peristiwa kecelakaan yang menewaskan 10 orang tersebut.
“Kewenangan kami hanya menyelidiki dari sisi teknis, tidak lebih dari itu,” tegas Budigusdian.
Untuk penyidikan lebih lanjut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Provinsi Jatim. Sebagai langkah awal, Ditlantas Polda Jatim telah melakukan tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi.
“Termasuk sopir bus juga kami periksa. Hasilnya masih belum ada laporan karena langsung ditangani Polres Madiun dalam penyelidikannya,” tambah Sam.
Dia menambahkan kondisi jalan di TKP yang bergelombang sangat mendukung terjadinya kecelakaan. Bahkan, lampu penerangan jalan umum (PJU) tidak ada hingga kondisi jalan gelap tanpa penerangan.
“Ini yang membuat pandangan terbatas. Apalagi, jalan ini adalah jalan provinsi yang terdiri dari dua jalur dan masing-masing jalur terdiri dari dua lajur. Selain itu, jalan hanya dibatasi patok-patok semen berjarak,” tuturnya.
Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Sam Budigusdian mengatakan pihaknya akan melibatkan Satnarkoba untuk memeriksa segala kemungkinan penggunaan narkoba oleh sopir bus Sumber Kencono.
“Kami belum bisa menduga adanya narkoba. Satnarkoba masih memeriksa sopir dengan mengecek darah dan contoh urine,” ungkap Budigusdian saat dihubungi okezone, Selasa (24/5/2011).
Namun, atas insiden kecelakan bus yang terjadi pada Minggu malam itu, Polda Jatim mengaku tidak bisa memberikan sanksi kepada perusahaan otobus (PO) Sumber Kencono.
Pasalnya pemberian sanksi kepada PO bukan menjadi kewenangan polisi. Sejauh ini, pihaknya hanya menyelidiki masalah teknis dari peristiwa kecelakaan yang menewaskan 10 orang tersebut.
“Kewenangan kami hanya menyelidiki dari sisi teknis, tidak lebih dari itu,” tegas Budigusdian.
Untuk penyidikan lebih lanjut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Provinsi Jatim. Sebagai langkah awal, Ditlantas Polda Jatim telah melakukan tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi.
“Termasuk sopir bus juga kami periksa. Hasilnya masih belum ada laporan karena langsung ditangani Polres Madiun dalam penyelidikannya,” tambah Sam.
Dia menambahkan kondisi jalan di TKP yang bergelombang sangat mendukung terjadinya kecelakaan. Bahkan, lampu penerangan jalan umum (PJU) tidak ada hingga kondisi jalan gelap tanpa penerangan.
“Ini yang membuat pandangan terbatas. Apalagi, jalan ini adalah jalan provinsi yang terdiri dari dua jalur dan masing-masing jalur terdiri dari dua lajur. Selain itu, jalan hanya dibatasi patok-patok semen berjarak,” tuturnya.
Sumber : news.okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar